Ikan

Senin, 08 Maret 2010

Pagiku




Perlahan – lahan suara itu terdengar dengan jelas, semakin keras dan semakin keras. “Medy!!!!!”

Teriakan suara nenek sihir yang memecahkan telingaku, begini lah! begitu lah! hampir tiap paggi aku mendengarkan suara teriakan yang sangat tidak ramah ditelinga. Kalau disuruh milih ni, aku lebih baik mendengarkan suara bebek dipagi hari atau suara lolongan anjing dimalam hari yang terdengar menyeramkan tapi masih lebih menyeramkan suara nenek sihir yang membangunkan ku di tiap pagi – pagi yang menurut ku itu nikmat untuk menarik selimut dan melanjutkan mimpi - mimpi.

Aku sempat binggung, kenapa setiap pagi Ibuku yang cantik itu selalu marah – marah tak karuan kepada ku. Setelah ku fahami selama berminggu – minggu kiniku faham mengapa ku selalu di berikan “sabu” setiap pagi nya, Eits!!!! Sabu yang ini bukan sabu – sabu atau sarapan bubur, sarapan sih bener tapi bukan bubur. Yang bener itu SArapan Bawelan IbUku, gini ni asal mula yang mengakibatkan bawelan itu terjadi! Tiap malam aku selalu bermain petak umpet atau kejar – kejaran bersama temen di sekitar Perkebunan, itu semua gara – gara Izal!!! Dia yang selalu buat ide untuk mulakan permainan itu, ni anak otak nya jenius pandai baget menarik perhatian teman – teman terlebih lagi untuk mengalih kan pembicaraan dan salah satu hobinya memotong pembicaraan orang. Umumnya kalau dia bersalah, pada saat dia merasa dipojokkan oleh teman – tema jurus itu pun keluar. Dia bisa berdongeng atau perna terjadi Izal mengajak teman – teman untuk memancing dan meyakinkan kalau disungai itu ikannya sangat banyak sehingga terbuai korabannya dan lupa akan kesalahan yang dilakukan oleh Izal. Dan dengkinya, kalau Izal sudah merasa Jengkel setibanya di sungai dia bisa menendang teman yang semangat memojokkannya tadi setelah korban terjatuh Izal pun pergi meninggalkannya.

Setelah letih bermain petak umpet lari sana dan sini keringat bercucuran belum lagi teriakan – teriakan keluar dari bibir yang mungil ini otomatis tenggorokan terasa kering, pulang kerumah haus sampai – sampai 1 teko air ingin dihabiskan sendiri. Cuci kaki gosok gigi tus tidur dhe…. Dan ke esokan paginya. Tuing!!!!! Sentilan plush omelan terdengar dhe, waktu tidur sih bener – bener tidak terasa setelah bangun baru ketahuan, becek – becek gimana gitu. Kasur tidur ku pun dah bosan tiap hari berjemur seperti turis yang ingin membakar kulitnya di pantai, atau seperti panci yang selalu di panaskan oleh api.

Menurut ku dah biasa banget aku ngompol seperti rutinitas wajib dikala ku terjaga dimalam hari. Ibu ku saja yang tidak pernah mau terima, aku dengan sungguh – sungguh sudah menerima keajaiban itu. Mengapa ku mengatakan itu sebagai keajaiban. Itulah, karena disaat tidur aku bener – bener tidak dapat merasakan apa yang sedang keluar dari teko pembuangan air itu. Lagi pun aku berusaha untuk menutupi kekurangan yang ada pada ku, dan menjadikan kekurangan itu sebagai kelebihanku. Setiap pagi kalau ku terbangun dan ku lihat celanaku basah, ku katakana “wah… ajaib, benar – benar tak terasa” Ha… ha… ha…

Selesai sarapan aku bergegas pergi ke sekolah, ku kayuh sepeda butut ku menuju rumah izal menghanpirinya untuk pergi kesekolah bersama – sama. Bisa memakan waktu sampai setengah jam untuk menunggu temanku yang satu ini, sebelum pergi kesekolah wajib buang air dari depan maupun belakang. Kalu buangnyan cepat sih sah – sah aja, ini yang membuang harus bersih tak tersisah isi perut katanya. Pengalaman, Izal pernah buang air disekolah karena tak tertahan. Ingin di keluarkan di WC sekolah tak bisa dilakukan karena WCnya sangat jorok dan bau banget, di tahan pun tak tertahan. Pada sa’at Izal berlari menuju WC karena karena tak mampu lagi untuk menahan tambul pertahanan yang membentengi itu pun akhirnya jebol akibat tentara busuk yang tak tahan dipenjarakan didalam perutnya. Mungkin hari itu dia sedang masuk angin hingga prajurit busuk itu keluar hingga bercucuran seperti meletusnya gunung merapi.

Itu yang membuatnya trauma untuk tidak ingin hal itu terulang, untuk mengingatnya saja ia tak mampu cukup memalukan baginya. Karena, di usia kami yang terlalu muda ini yang namanya cinta moyet sudah timbul didiri seorang anak SD . Izal naksir baget sama Dwi Andhica, Dwi gadis kecil yang lembut parasnya, hidung mancung berkulitkan putih terlebih lagi baik hanti yang membuat Izal tergila – gila setengah mati padanya. Sangat berbeda sekali dengan kakaknya yang sedang duduk di kelas 5 dua tahun diatas kami, kesamaan dari mereka hanyalah sama – sama cantik. Sebenarnya kak Rika itu baik dan sangat sayang pada adiknya. Karena sayang itu bibirnya bisa berbusa untuk mengomeli adiknya jikalau ada perbuatan adinya yang dia tak suka, sepereti dilarang jajan sembarangan. Berdua – duaan dengan lelaki, apa lagi pegangan tangan bisa hamil katanya. Seperti menemukan uang dijalan, wajah Ibu disaat ayah baru pulang gajian, disaat paman Ande datang karena Paman selalu memberiku uang. Mungkin itu yang bisa ku ungkapkan dikala aku melihat raut wajah Izal saat menatap gadis pujaannya itu. Demi Dwi ia rela memecahkan celengan ayamnya yang baru 1 minggu terisi, kata Izal Dwi mengharapkan Ibunya membelikan bando baru untuk dipakai kesekolah, Izal ingin mendahului Ibu Dwi untuk membelikan Bando. Itulah Izal, anak kelas 3 SD yang terlalu dini untuk mengenal wanita sebagai lawan jenis yang akan mendampinginya kelak.

Bagi ku hidup itu rumit, perlu perhitungan seperti mate – matika yang diajarkan oleh guru paforit di sekolah Buk Olin. Aku sangat sayang pada guruku itu begitupun Ia karna ku tahu dari cara dia menatapku dan berbicara pada ku. Mungkin terlihat kejam bagi murid – murid yang tidak mengenalnya, aslinya Buk Olin itu sangat sabar dalam menghadapi murid – muridnya yang susah diatur. Pernah juga sih kak Rika di jewer olehnya, kak Rika gadis yang susah diatur tingkahnya seperti anak lelaki pada umumnya. Mungkin juga karena kak Rika tidak mempunyai kakak lelaki yang dapat melindunginya, sehingga dia berusaha untuk menjadi kakak yang dapat melindungi kedua adiknya yang sama – sama perempuan.

Pag itu Buk Olin terlihat berbeda dengan seragan barunya menjelaskan materi yang akan dibahas pagi ini, jemari mulai terayun indah menari – nari diatas papan tulis yang terlihat sudah mulai keropos termakan oleh waktu. “medy” katanya memanggil, senetak berdiri tanpa ku tahu apa yang diinginkannya. Gugup, rasa takut menggelitikku karena aku tidak begitu faham dengan apa yang telah dijelaskan oleh Buk Olin, bingung harus berkata apa ku jawab “ Buk bisa diulang lagi, belum faham cara menghitungnya” Buk Olin tertawa, “medy, menghapus papan tulis itu tidak menggunakan perhitungan. Kamu tidur ya saat Ibu menerangkan tadi?”

Malu rasanya hati ini, fikiran melayang terpesona dengan aura yang dipancarkan oleh guruku sendiri.

Masih belum juga q fahami Buk Olin terangkan di depan sampai – sampai terdengar suara orang yang mengetuk pintu kelas kami, senyap kelas terasa tanpa suara. Aku tersentak melihat paman Ade yang datang, ada apakah gerangan yang ku tau paman akan mengajakku jalan - jalan tapi itu masih minggu depan dari hari yang dijanjikan. Aku keponakan satu – satunya yang dia miliki, sehingga apa yang aku inginkan dia selalu berusaha untuk meberinya. setekah selesai Ibu dan Paman berbicara dengan segera Bu Olin menjemput ku dan menghantarku ke hadapan Pamanku, tasku pun tak lupa di gantungkan diantara kedua tanganku. Ucapan halus lembut terdengar dari telinga kiriku “ hati – hati dijalan ya… Nak“ senyum teramat manis yang pernah diberikan pada ku.

“ mau pergi kemana kita Om?” kataku. Paman ku hanya bisa diam menatapku, dan hanya bisa melemparkan senyuman jitu yang biasa digunakan untuk menyapa gadis – gadis cantik yang ditaksirnya.

Langkahnya semakin cepat debu pun bertabur bersama tiap langkah yang kami tinggalkan, di ujung jalan dekat persimpangan tempat orang – orang biasa menunggu angkutan umum itulah kami menghentikan perjalanan. Tak lupa dibelikannya aku coklat, makanan ringan dan air mineral untuk megisi kekosongan perut ku. Selang 15 menit pun berlalu tanpa ada satu pun angkutan umum yang lewat untuk menghampiri kami, raut wajahnya semakin tegang wajah gelisah serta keringat yang mengalir dari sisi wajahnya hingga turun membasahi leher Pamanku yang amat aku sayangi. Perlahan ku sapu keringat itu dengan tangan kecil ku yang terlihat kaku, di balas tangannya menyapu wajahku dan ku tahu raut wajahnya pada sa’at itu penuh dengan kegelisahan. Dipeluknya erat tubuhku, hingga terasa sulit untuk ku bernafas. Berkali – kali diulangnya kata sayang padaku, hingga terdengar suara kondektur angkutan umum yang memanggil untuk mengingatkan apakah kami ingin turut dengannya ke kota. Bergegas paman menuntun ku naik angkutan umum yang penuh dengan penumpang, pengap bau keringat kakiku pun susah bergerak karena terhimpit barang bawaan ibu – ibu didepan ku yang katanya akan di bawanya kekota untuk dijual. Di pangkuan paman ku sandarkan kepalaku di pelukannya letih aku hingga terasa kantuk karena bosan, tersadarku paman menggendong ku turun dari angkutan umum. Tepat dihadapanku tak jauh dari angkutan umum yang kami tumpangi adalah rumah sakit Perkebunan tempat dimana karyawan Perkebunan dirawat inap jikalau sakit disitu. Aku hanya bisa turut kemanapun langkahnya membawa karena tangan kanan ku berada di genggaman tangan kiri pamanku, sepi dan bau obat disetiap ruang kurasa. Langkah kami terhenti di pitu ruangan melati, kulihat ada wanita yang terlihat kusam karena wajahnya penuh dengan sapuan air mata. Semakin dekat ku hampiri semakin jelas terlihat bahwa wanita itu adalah Ibu ku, Ibu menghampiri Paman ku dan tak kudengar jelasa apa yang mereka katakana. Terasa seperti ditarik paksa tuntunan Ibuku menuju dalam ruangan Melati, hingga Dokter yang da didalam pun berusaha menenangkan Ibuku yang terlihat histeris menangisi seorang pasien yang terbaring tak berdaya di ranjangnya. Seorang suster memeluk Ibuku menenangkan nya untuk bersabar atas apa yang baru saja terjadi. Kulihat Ayahku terbaring pucat di ranjang rumah sakit, ku pegang tangannya dan ku katakana ayah akan cepat sembuh. Ibuku semakin keras memanggil nama Ayahku, Paman menghampiriku memelukku dan mengatakan bahwa Ayah ku sudah pergi meninggalkan ku unutk selamanya karena sakit jantung. Kubantah kata itu, ku bilang disini ada dokter untuk menyembuhkan Ayahku. Tapi Paman masih saja meyakinkan ku bahwa Ayah sudah meninggal.

Pagi ini tak sempat kulihat wajah nya yang selalu menyapa ku di tiap – tiap pagi ku,

Pagi ini tak sempat pula ku mencium tangannya sebelum ku berangkat kesekolah,

Pagi ini… pagi ini bayak yang belum ku lihat dan kulakukan terhadapnya,

Pagi ini aku ingin mengulangnya untuk mencium tangan dan keningnya, juga mengatakan bahwa aku sayang Ayah.

Pagi ini ku ingin kembali bersama hari – hari sebelumnya.

Esok hari apakah masih bisa ku melihat senyum nya kembali, isak tangisku memilukan hati Pamanku. Butiran bening pun tak tertahan mengalir membasahi pipi Pamanku, aku berharanp hari ini hanyalah mimpi Aku ingin segera terbangun dari mimpiku ini! Namun Paman berkata bahwa ini bukan mimpi.

Cerita ini hanyalah karanganku semata – mata hanya untuk mengisi kekosongan liburan yang sangat membosankan bagi ku.

Apa bila ada kesamaan nama, tempat atau apalah itu yang terasa kurang enak didengar saya ucapkan ma’af.

Ini adalah karangan pertamaku sehingga tidak terlihat sempurna, aku dapat menyelesaikannya juga atas dukungan teman ku yang mengoment ku di Face Book, juga termotifasi oleh penulis paforitku.

Sabtu, 06 Maret 2010

Kerjaku

Hari yang membosankan libur kuliah satu bulan lebih hanya berdiam dirumah aja, emang sih gak sepenuhnya dirumah aja. Sempat juga diajak jalan – jalan ke Bukit lawang bareng temen.

Katanya sih mereka pada gk bisa berenang, disitu yang di andalkan Cuma aku walau ilmu berenak ku juga pas – pasan ajah. Sempat berguru juga sih sama ikan – ikan yang pernah ku tangkap di sungai pada zaman kecil ku dulu yang masih ingusan itu.
Oh ya, aku belum memperkenalkan mereka. Satu – persatu aku kenalkan dari sudut kiri memandang.
Dari sudut kiri digawangi oleh Puput Ilhan syah Putra( I’am ) bersama dengan Rian ( rayen ) trus saya sendiri Medy yusri yang kelihatan tidak ingin disandingkan dengan Elisafitri juga yang terlihat seperti dua orang yang terkena tumpahan lem dipipinya adalah Ferdi dan Chichi. Ferdi adalah donatur disini, dia yang merencanakan untuk jalan, makan dan juga biaya transportasi beliau lah yang menanggungnya.
Masih ada 2 minggu lagi liburan kuliah ku, huh!!! Liburan lebaran kemarin ajah ada 1 bulan aku kerja di MATAHARI BINJAI SUPER MALL hitung – hitung cari pengalan juga menambah isi kantong ku dihari libur ha….
Kerja emang sih Cuma 1 bulan tetapi rasa kebersama’an dan kekeluargaan yang kurasakan seperti aku sudah bekerja selama 1 tahun.
Hingga sekarang rasa kangen dengan teman – teman mantan rekan kerja itu selalu ada, kalau cerita masalah kerja aku masih dua kali pengalaman kerja. Kerja diMatahari itu pengalaman kedua, pengalaman pertamaku menjadi TKI di Malaysia. Gak tau harus malu atau bangga untuk menyebutnya, malunya sih kerja jauh – jauh sampai ke Negeri sebrang tp Pengalaman fikirku, bangganya aku bekerja cari uang tanpa menyusahkan orang tua apalagi aku tinggal juga gak campur dengan orang tua apa – apa sendiri.
Disana aku menemukan keluarga baru bagi ku, kalau bagi mereka tidak ya aku gak tau!

Lucu bagi ku kalau melihat foto itu, merka adalah beberapa dari keluarga ku disana lihat saja ada yang terlihat seperti bangun tidur. Faham – faham saja kerena kita kerja satu rumah ada 10 orang dengan shift yang berlainan, foto itu dia ambil sore hari pada hari minggu. Disana tiap hari sama kerja muluk! Bedanya hari libur dihitung lembur saja.

Kalau dimalan hari juga kami selalu duduk disamping rumah seperti ini gelap – gelapan karna disanping rumah tidak dipasang lampu. Ini terlihat terang karena jepretan dari camera hp aku,yang terbilang baru juga pada sa’a itu jd terlihat terang benderang aslinya memang gelap.
Rencana pergi ke Malaysia cari pengalaman plush uang.
Pulang ke Indonesia kuliah pernah juga diterima untuk jadi AIR LINE STAFF bayar 8 juta di sekolah kan 3 bulan baru di kerjakan dimana tempatnya harus terima itu isu yang aku dengar.
Awalnya aku ingin jadi Pramugara karena tinggiku yang melebihi 190cm he…..
Tinggiku kurang jadi aku hanya diterima untuk menjadi AIR LINE STAFF, sampai dirumah berunding dengan keluarga. Dengan biaya sebesar itu aku bias selesaikan kuliah ku. Yang dikhawatirkan sekarang ini marak dengan penipuan, kalau – kalau itu tak benar aku kehilangan uang sebesar itu rasanya sayang bisa digunakan untuk kuliah ku khan.
Dengar kabar sekarang ternyata itu semua benar , teman – teman yang ada bersama ku sa’at seleksi itu sudah di kerjakan di Penerbangan. Penyesalan pasti ada tapi,sudah lah tak perlu disesali lagi. Bukan risky ku untuk bekerja di Penerbangan mungkin.
Sekarang liburan seperti ini aku merasa benar – benar tidak berguna, menghabiskan waktu tanpa menghasilkan apa –apa seharusnya kan bias ku manfa’atkan untuk bekerja.
Aku selalu terfikir tentang hari esok, akan jadi apa aku nantinya.
Sepulang ku dari Malaysia aku masih bisa merasakan nyamannya hidup ini, apa – apa masih bisa minta orang tua dan apa yang aku minta selalu diberi. Sekarang roda hidup sudah berputar, susahnya hidup kembali kurasakan bahkan menjadi sejarah dalam hidup ku. Sampai kapan pun tak akan ku lupakan, semoga saja Tuhan memberikan pekerjaan yang layak utuk ku nantinya. Amin!!!!

Jumat, 08 Januari 2010

SOBAT DAN AKU

 

Hidup tapa sobat itu bisa di ibaratkan dengan apa ea…?

Tarzan aja dihutan ga sendirian, mesti hampa buanget ya hidupnya.

Alhandulillah walau aku pada saat nie ga punya pacar tapi aku ga kesepian karena masih ada sobat2 aku di sekeliling aku yang buaek2 nue! Walau kadang suka bikin jengkel juga sih… tapi aku fahami kok itu lah hidup, ga Cuma manis aja tapi ada juga asam dan asinnya juga.

Lau pacar sh, sering juga merasakan patah hati.

Berani main api ya siap2 aja dong terbakar.

The Kincit

Itu lah nama dari klub para mahasiswa muda yang berbakat itu, ciek elah!!!!!

Macam bener aja lah ente nue!

Ho….. ho….. ho….

Aku perkenalkan dulu ya satu per satu dari sudut kiri kita memandang :

THE KINCIT sa’at ini digawangi oleh (macam pemain bola aja dah.

àJandri Yosia Ginting (Joszh) anak Medan

àBudi Susanto (Budi) anak Madina { Mandailing Natal }

àHermawan (Hermawan) anak Perbaungan

à Ana sendiri Medy Yusri (Medy) anak Binjai

àTerakhir Joko Setiawan (Joko) anak Tanjung Morawa.

Itu gambar aye ambil di jam gadang eyang ada di Bukit Tinggi ntu. Ntu ari kita ikut study tour ke Padang selama 5 hari, asyik juga sih pengalaman banget wat aku.

Oh ya… pengalaman yang masuk sejarah dalam hidup aku yang gk akan aku lupakan ntu aku pernah jadi TKI 2 tahun di Malaysia, walau agak sedikit malu mengatakannya. Tapi kalau difikir2 mestinya bangga dong aku kerja cari uang sendiri tanpa menyusahkan orang tua aku disana aku juga jalan2 aja kerjanya selagi aku disana, kalau udah di Indonesia mahal untuk pergi ke Malaysianya lagi


SUNWAY LAGOON

Trus 2 tahun disana aku pulang untuk melangsungkan pendidikan aku yang sempat terhenti, runding2 dan keliling kota Medan pas kebetulann yang pas buanget masih buka pendaftaran Cuma  AMIK MBP ya udah dhe aku melamarkan diri disitu Beh!!! Dah macam melamar pekerja’an atau melamar pacar aja dhe…

Disitulah aku dipersatukan ama kincit2 yang luaen na, di smester atu lom terbentuk sh terbebtuk eratnya waktu kita ikut study tour di Padang ntu.

Cerita terbentuknya The Kincit begini… waktu kita itu di Padang nginap di asrama haji ntu kita pada ngecarger Hp mua trus tiba tiba kakak spupu aku sms disitu aku buat nama di content dy Yayang Kincit karna itu panggilan sayang dari dy kecil. Trus Josh atau Jandri Yosia Ginting ngeliat ketawa dh dy sambil bilang “KINCIT” akhirnya kata – kata itu kebawa mpe kita masuk kuliah.

Trus perna juga liburan ramadhan aku diterima magang di Matahari Binjai Super Mall setelah melewati banyak rintangan untuk masuk jadi karyawan Matahari sebulan ajah!

Bersyukur juga aku keterima karena keja disana ntu berner2 asyik buanget, 1 bulan ja dah seperti 1 tahun rasa kebersama’a dan kekeluargaanya itu yang gak bisa aku lupain hingga sa’at ni.

KR 176

MDS 309 emank bener2 ngangenin, kemarin aku dipanggil kerja lagi sebagai SPG untuk tapi karena waktunya sedang tidak tepat. Tempo ari aku sedang sakit dan lagi ribet aja dengan Kuliah aku yang gak memungkinkan aku untuk masuk kerja lagi.

Alasan nya juga aku belum bisa pisah ma Kincit2 ntu lah! Kalau aku kerja otomtis aku pindah kelas dan ga ketemu ma si kincit2 dan banyak hal lainnya.

Kalau nyebelin mesti semua pernah buat sebel.

Dari sudut kiri lagi aku menerangkan,

Hermawan : Biar pun rumahnya jauh di Perbaungan ke AMIK MBP dia jarang – jarang loh telat, tiap ari loh dy Perbaungan – P.Bulan di antara mereka ber 4 Hermawan dan aku yang paling tua emank kita punya umur boleh boros! Tapj kita punya face hemat Boy…

He…. Tapi bener loh bisa dibuktikan nue!

Dia ngefans banget ma Angel pemeran Angel Diary, karena sukanya mpe menular ke aku juga. Siapa juga yang ga suka ma cewek secantik ntu coba kalau laki2 normal. Sebelnya kalau aku ngobrol ma dia suka ga didenger ntu yang buat BT asik ngobrol2 eh… dy diam aja atau ngobrol juga ma yang luaen. Hrrrrggg!!!!!!

 

Budi : Anak paling pinter di ruangan dia juga dapet bea siswa, lok kami2 yang luaen ngalah aja lah kasih kesempatan ma orang2 yang lebih membutuhkan aja deh. Ha…. Mengarang bebas ne Medy nue. Beliau di medan ini kost dan baru2 ini sewa rumah bersama 3 temen2 nya. Lumayan lah karena dy sewa rumah untuk tempat tinggal selama kuliah jadi tempat persinggahan kami juga kalau lg g ada jam kuliah atau nunggu sampai jam kuliah berikutnya yang selang mpe berjam – jam lamanya.

Kalau dulu kost tempatnya sempit buned buat kita2 law lg numpang tempat persinggahan.

Sebelnya kalau lagi ga dapet contekan aja sewaktu kuis atau ujian, tapi Budi anaknya buaek kok ya kan Budi…

Ntar ku bilang buruk ketahuan dia bakalan ga dikasih contekan lagi, ga semua tugas yang diberikan Dosen aku mengerti ne.

Joko : dari awal yang selera humornya tinggi selain aku Hermawan ya Joko lah orangnya, yang luaen bisa juga dibuat untuk humor2 tapi mereka berdua bisa di bawa gila dari awal kenal.

Tapi jangan salah, kita kalau udah kumpul bisa gila2an juga pada mah…

Yang buat aku geram ma anak ni, kalau berkata2 kadang buat sakit hati tp aku buat faham2 aja lah. Palagi kalau udah sms an, parah bener! Males yang bales mpe kadang hp ku matikan aja. Trus janrang2 kalau lagi kumpul bisa bertahan lama. G tau apa yang dilakukannya dirumah, pulang kul TENG!!! Biasanya trus pulang kerumah, belakangan aja mau pulang lambat walau kadang2 masih bgitu juga, biarlah kembangkan aja lah! Lagipun masih pake disiplin nya anak SD, pulang sekolah trus pulang kerumah jangan kemana2. Joko juga sukses dengan kegiatannya di bidang perfilman ni ketimbang kami2 yang luaen. He… yang luaen Aktor juga ea..

Joszh : komirsaris kelas TI 08-06 belakangan juga makin sibuk dengan dirinya yang sudah menjadi Panitia PMB dan sekarang selain Komirsaris kelas dia juga sudah sukses menjadi wakil Mentri Kesenian & Kebudayaan gitu. Ini ne parahnya, komirsaris suka terlambat datang kuliah walau rumahnya lebih dekat dari pada kami2.

Biasa lah Mentri, dirumah kan juga mengurus rumah tanggan dan ternak nya yang berjumlah hingga ratusan ntu.

Bohong! Dia ada hall mungkin kalau dirumah tolong2 orag tua atau ada tugas2 harian rutin yang harus diselesaikan mungkin.

Tapi ya emank ntu! Jandi ama dy emank suka molor…. Mungkiin karetnya dah lama gak diganti jadinnya molor abiz.

Nah yang terakhir ne Med : paling buanyak buat sebel, aku sendiri aja merasakannya konon lagi orang luaen.

Kalau lagi BT karena situasi atau kondisi yang gak asik kurasa, langsung aja aku cabut pulang atau pergi entah kemana karena udah ga tahan baget gtu lah kebiasa’an aku.

Terkadang juga banyak mulut, sensitive, bisa diajak untuk gila2 an bukan berarti gila atau apa maksudnya bisa diajak untuk konyol2an atau gurau2 setakat wajar.

Meggilai satu wanita dikampus (kagum) maksudnya, kagum pada pandangan pertama, masih banyak keburukan yang aku punya makan waktu mpe atu arie untuk menceritakn nya ho... ho…

Joko juga ada yang dikagumi tetapi cewek yang dikaguminya sudah pergi meninggalkan kampus tercinta, habisnya ga pernah kelihatan lagi batang hidungnya.

Jangan bilang difoto ini kami g lengkap ea!

Joszh juga ada ntu di depan kami ber 4 ntuh lagi mengabadikan kami yang ekspresinya tanpa direncanakan nue.

Ga tau sampai kapan kebersama’an kami akan bertahan nue, karena sesuatu hal mungkin saja terjadi. Tetapi yang namanya kenagan itu akan tetap dikenang dan esok akan kita lalui.

Ini sepintas tentang diriku dan sobat2 ku di AMIK MBP ntuh, aku akan tetap berharap low2 akan menjadi orang yang sukses ga hanya di sini tetapi juga disana.

Disana mana ya maksudnya??? Ga Cuma harap2 tetapi do’a lah brow…

Amin.

Buat temen2 yang lain yang g masuk disini bukan berati kalian tidak masuk dalam daftar hidupku, hanya saja kesempatanya yang tidak memungkin kan aku untuk menceritakannya.mungkin dilain kesempatan ea…

Aku aka tetap mengingat kalian semua kok.